Senin, 08 Agustus 2011

ILMU TASSAUF.



Ilmu Tassauf  merupakan dasar pokok kekuatan bathin pembersih jiwa, pembuka Iman, penyebur Amal Shaleh semata-mata mencari keridhaan Allah.

Oleh sebab itu kita harus memperkuat daya juang dalam latihan jiwa dan kunci untuk mengenal Allah, membina tata hidup dan penghidupan atas dasar-dasar tersebut, maka Islam mampu membangun Dunia untuk kebahagian umat manusia di dunia dan akhirat.

Dengan melalui beberapa Fase dan satu dari satu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi ke arah mencapai Ma'rifat, sebagai puncak segalanya.. dapat disimpulkan sebagai berikut.

Tujuan Tassauf.

Tujuan Tassauf adalah "Fana" untuk mencapai Ma'rifatullah yaitu leburnya pribadi pada ke Baqaan Allah dalam keadaan "Hulul" dimana perasaan ke Insanan lenyap, rasa ke Tuhanan dalam keadaan mana semua Rahasia yang membatasi diri dengan Allah tersingkap kasyab, ketika antara diri dan Allah satu dalam Baqanya bersatu dalam Abid dan Ma'abut dimana seseorang telah sampai kepada Haqiqat sebagai ujung dari semua perjalanan.

Apa yang dikatakan "fana"

secara filosofis bahwa "fana" ialah: Meniadakan diri supaya "Ada" dengan jalan Tassauf, seorang dapat mengenal Tuhannya dengan merasakan adanya Allah, tidak sekedar mengetahui bahwa Tuhan itu ada.

Methode dan Fase yang harus dilalui untuk mencapai tujuan itu ialah:
Pertama : seseorang harus menguasai sifat "Taghallih" artinya : membersihkan diri dari sifat-sifat tercelah, dari ma'siat lahiriyah maupun bathiniyah. Harus dibersihkan sebersih-bersihnya  dari segala macam kotoran yang berbentuk apa saja. dan apabila sifat ini telah baik dan sempurna barulah menginjak kepada sifat " Tajalli" yang artinya sifat yang memperoleh kenyataan Allah. Artinya dari ujung perjalanan hidup seseorang manusia diatas alam yang nyata, ini baik dan sempurna, maka terbukalah pintu antara diri kita dengan Allah menjadi satu, Sebagaimana Ibnul Arabi berkata  yang artinya: "Yang menyembah dan yang disembah itu SATU"

Tujuan terahir ialah : "Ma'rifat" yaitu puncak dari segala-galanya yang pada pada tingkat mana saling merasakan Allah dan utnuk siapa dipersembahkan segala amal dan ibadhah itu.
"Ma'rifat" dapat dicapai dengan jalan melalui Syareat,menempuh Thareqat, memperoleh "Haqeqat"

Jadi   Syareat.   =  Peraturan.
       Thareqat   =  Pelaksanaan
       Haqeqat    =  Keadaan.
       Ma'rifat   =  Sebagai puncak segalanya.

Mengenal diri sendiri sebagai kunci untuk mengenal Allah.

Pada tingkat ini untuk memasuki ilmu Haqeqat dan Ma'rifat, berarti memasuki suatu jalan pengetahuan yang tujuannya mengenal sesuatu dengan sungguh-sungguh bahwa siapa manusia itu dan siapa yang menciptakannya.

Jadi ilmu Tassauf meringkaskan jalan pengetahuan ini dengan dengan berdasarkan Sabda Rasulullah SAW yang artinya : barang siapa yang mengenal dirinya niscaya ia akan mengenal Tuhannya.

Mengenal dirimu ada 2 perkara :

1. Mengenal Dhahir : ialah mengetahui diri itu tersusun dari  
   bentuk-bentuk lahiriyah yang disebut badan ( Jasad )
2. Mengenal Bathin : ialah disebut Qalbu atau nyawa, dialah Roh 
   suci dan berpengaruh dalan tubuh dan dialah yang mengatur 
   jasmani dan segenap anggota badan, dialah Haqiqat insan yang 
   dinamakan Diri.

 

Kesempurnaan Agama Islam.

Syareat. ialah pengenalan jenis perintah.
Haqiqat. ialah pengenalan pemberi perintah.

dengan contoh lain dapat kita sebutkan:

1. Menurut Syareat : soal suci/bersuci ialah bersih diri dengan air.
2. Menurut Thareqat: bersih diri lahir dan bathin dari hawa nafsu.
3. Menurut Haqiqat : bersih hati selain Allah.
4. semua untuk  mencapai Ma'rifat terhadap Allah.

- Menurut Syareat, bila seorang bershalat wajib menghadap Qiblat,  
  karena Al Qur'an menyebutkan: "Hadapkanlah mukamu ke Masjidil-
  Haram(Ka'bah) di Mekkah."
- Menurut Haqiqat : kita menyembah Allah seolah-olah Allah itu 
  terlihat, berdasrkan hadist Rasulullah SAW : "Sembahlah Tuhanmu 
  seakan-akan engkau melihatnya,jika engkau tidak melihatnya,maka 
  bahwa sesungguhnya Allah melihat kamu"
- Menurut Thariqat : Hati wajib menghadap kepada Allah.
- Menurut Ma'rifat : adalah mengenal Allah siapa dipersembahkan 
  segala amal dan ibadah itu yang dengan khusyu' seorang hamba    
  dalam shalat merasa berhadapan dengan Allah.

Karena itu apabila seorang dalam shalat tidak ada sama sekali kehadiran hatinya kepada Allah, maka oleh ahli Thareqat, shalat itu dianggap tidak syah.

RASULULLAH SAW besabda :

1. Syareat.  adalah pekerjaan lidah.
2. Thareqat. adalah pekerjaan hati.
3. Haqiqat.  adalah pekerjaan akal.
4. Ma'rifat. adalah pekerjaan nyawa.

Anniyau ilaa hurufin wala awyatun
Artinya: Niat itu tidak berhuruf dan bersuara, jadi niat itu dalam hati, dan tidak perlu diucapkan, cukup dalam hati saja..

RASULULLAH SAW besabda : yang artinya.

- bermula Syareat itu perhatianku.
- dan Thareqat itu perbuatanku.
- dan Haqiqat itu keadaanku.
- dab Ma'rifat itu hartaku (modalku).

dilanjutkan dengan Sabda lain: yang artinya.

Bermula Thareqat dan Haqiqat dan Ma'rifat sekalian itu terhimpun dalan sembahyang ( Shalat )
Oleh sebab itu apabila seseorang yang tidak memiliki yang 4 maacam pokok berarti sia-sia dan hampa didalam perjalanannya dan  selalu pincang..

Hadist Qudsi yang artinya:

"Tidak nyata Aku kepada sesuatu seperti yang terlebih dahulu sangat nyata kepada manusia" 
dilanjutkan Hadist Qudsi yang lain yang artinya:

"Barang siapa memiliki kepada sesuatu maka tidaklah dilihat Allah didalamnya, maka batal pengelihatan"

Oleh sebeb itu empat sifat itu harus diketahui dan dapat difahami serta kalau bisa dikuasai.. 

MEMBUKA TABIR...


1. Membina Pribadi.               2. Perbaikan Akhlak.

Dalam usaha menyingkap tabir (hijab) yang membatasi diri dengan Allah, oleh kaum Shufi/Tassauf telah membuat suatu system yang dinamakan :

1. Takhalli   
2. Tahalli.
3. Tajalli.


Yang akan diterangkan yang mana dipakai dalam latihan-latihan dan mujahadah/berjuang untuk mensuci, memberihkan diri dari segala sifat-sifat yang tercelah dan mengisinya/membina diri dengan segala sifat-sifat dengan kata lain memperbaiki akhlak.
Dalam kitab  "Kimiya Ussa'adah" Al-Gazali berkata : bahwa tujuan perbaikan akhlak itu ialah membersihkan Qalbu / Hati dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan Amarah, sehingga hati menjadi bersih, bagai cermin yang dapat menerima "Nur Cahaya Allah"
Ahli Shufi/Tassauf menerangkan bahwa: ada 7 sifat pembuat dosa bathin yang dinamakan 7 Latif.

a. Latifatul Qalbi. 


   Letaknya yang berhubungan dengan jantung jasmani,letaknya 2 jari
   dibawah susu kiri, disinilah letaknya sifat-sifat kemusyrikan,
   kekafiran, dan ketahayulan dan sifat iblis, maka untuk
   mensucikan itu ialah berzikir sebanyak-banyaknya.
   Rasulullah SAW bersabda:
          Bahwasanya bagi tiap-tiap sesuatu itu ada alat untuk
   membersihkan ( mensucikan ), 
   maka untuk mensucikan itu ialah Dzikrullah.dengan membaca
   "Allah" 1.000-5.000 X. untuk 
   mensucikan hati pada tingkat ini, hati harus diisi dengan:-
   Iman,Islam,Tauhid, Ma'rifat.


b. Latifatul Ruh.


  Bertempat dibawah dua jari susu kanan, berhubungan dengan
  jasmani. Dan inilah terletak sifat- 
  "Bahiyah" ( binatang jinak ). untuk mensucikan Latifatul Ruh ini
  ialah berzikir dengan palu sekeras-
  sekerasnya dengan membaca " Allah-Allah-Allah" 1.000 X.


c. Latifatul Sirri 


  Letaknya dua jari diatas susu kiri. disini letaknya sifat
  "Syabiah" (binatang buas)
  yaitu sifat zholim atau aniayah. untuk membersihkannya dengan
  mengerjakan zikir membaca :" Allah-Allah" 1.000 X.


d. Latifatul Khafi.
 
  Letaknya dua jari diatas susu kanan dikendarai limpa jasmani,
  disini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat, sifat syaitaniyah,
  sifat ini akan membawa kepada kecelakaan, dan kebinasaan-
  di  dunia dan akherat, Dzikirnya dengan membaca : "Allah-Allah"
  1.000 X, juga ini mempunyai sifat.  hasad / dengki / munafik, ada
  pula sifat baiknya yaitu sifat syukur dan sifat  sabar.


e. Latifatul Akhfa.


  Letaknya ditengah, dada berhubungan dengan empedu jasmani,
  disinilah letak sifat Rabaniyah, yaitu sifat-sifat takabur,
  sombong,ujub / bangga diri dan memerkan diri pada kebaikan-
  maka dalam lafifah ini diperbanyak membaca Dzikir: "Allah-Allah"
  1.000 X. juga terdapat sifat yang yang baik seperti sifat,
  Ikhlas, khusyu / tafakur dan takut.


f. Latifatun nafsun natika.


  Letaknya diantara dua kening, disini letaknya nafsu amarah, nafsu
  yang selalu mendorong pada kejahatan. sifat ini menjadi 
  penghalang besar dan  harus diperbanyak Dzikir dengan menyebut:
  "Allah-Allah" 1.000 X.


g. Latifah kullu jasad.


  Latifah yang mengendarai seluruh tubuh jasmani, didalam Latifah
  ini terletak sifat-sifat jahil-sifat kejahatan dan Alpa.
  ada juga sifat kebaikannya yaitu Ilmu dan Amal..
  disini harus membaca dzikir " Allah-Allah" 1.000 X.


Maka dengan demikian sifat-sifat diatas menunjukan bahwa didalam diri manusia itu terkadung unsur-unsur kejahatan sebagaimana diterangkan dalam firman Allah  yang berbunyi:


WANAFSI WAMASAWAHA FAALHAMAHA FUJURAHA WATAQWAHA,QHAD-AFLAHA MANZHAKAHA.


Demi diri manusia  dan Tuhan yang menciptakan lalu dimasukkan bibit kejahatan dan bibit kebajikan, sesungguhnya berbahagialah orang-orang yang mensucikan dirinya, dan celakalah orang-orang yang mengotorinya.

Kesempurnaan Agama Islam II.

Kesemprnaan Agama islam dapat dicapai dalam 4 tingkat yaitu :
Syareat.Thareqat,Haqeqat,Ma'rifat.

1. Syareat  : Itu baru merupakan tingkat I dalam menuju jalan     
   kepada-Allah. sebagaimana ilmu Tassauf menerangkan, bahwa 
   Syareat    hanya berisi peraturan-peraturan, 
   Thareqat yang merupakan perbuatan untuk melaksanakan 
   Syareat saja.apabila Syareat dan Thareqat sudah dikuasai maka 
   lahirlah Haqeqat yang tidak lain dari pada perbaikan akhlak.
   Sedang tujuan terakhir adalah Ma'rifat, yaitu mengenal 
   Tuhan yang sebenar-benarnya.

2. Tharekat dan Haqeqat adalah sambung menyambung antara satu sama 
   lain oleh karena itu pelaksanaan Agama Islam Tidak sempurna jika 
   tidak dikerjakan ke empat-empatnya.
   
3. Ma'rifat itu merupakan tujuan pokok yaitu : Mengenal Allah Yang 
   sebenar-benarnya, bahwa Ma'rifat mempunyai sambungan langsung-
   antara Haqeqat.Apabila orang sudah mencapai tingkat terakhir, 
   ketika itu orang Tersebut Fana dan lenyap dalam suatu keadaan-
   Massiwallah. apa yang bersifat dia tidak melihat dalam wujud-
   alam ini Kecuali ALLAH. hanya hatilah yang mencapai Haqeqat-
   sebagaimana tertulis dalam: Lauhin Mahfuz yaitu hati yang sudah-
   bersih dan murni. Alhasil tempat untuk melihat dan Ma'rifat-
   Allah adalah HaTI.
     
  CARA-CARA BERDZIKIR.
1. Berniat, didalam niat itu di baca :


يا الله انت الفن فقط ما أعنيه.   
وأنت الذي كنت أتطلع مخلصا

yang artinya : Ya Allah, hanya engkau yang aku maksud,dan keikhlasanmulah yang aku cari.

2. Kalau duduk seperti thahayat akhir, kepala ditundukkan kesisi kiri, tempatnya harus bersih,wangi,segar dan sunyi..sesudah itu baca: Assalamu alaikum ya ayuhannabiyu warahmatullahi wabarakatuh..
pada tingkat ini seolah-olah Nabi Muhammad dimuka kita dan bersalaman. sesudah itu baca salawat yaitu : Allahumma salli ala Muhammad waala alihi Muhammad assalamu alaina waala ibadihissholihin.. 

3. Bertaubat.
Membaca : Astagfirullah 7 X
diniatkan supaya diampunkanoleh Allah. dosa-dosa lahir yaitu : 
Diminta ampunkan dosa yang dibuat oleh :

a. Mata.    b. Telinga.  c. Hidung.  d. Mulut.  e. Tangan.
f. Kaki.    g. Syahwat.

4. Untuk dosa bathin baca : Astagfirullah 7 X
Dengan niat diampunkan dosa bathin kita yaitu : rohani kita sendiri, disini perbanyak dzikir tidak terbatas.dosa-dosa bathin ialah:

1. Latifatul Qalbi.  2. Latifatul Ruh.   3. Latifatul Sirri.
4. Latifatul Khafi   5. Latifatul Akhfa.  6. Latifatul nafsu natiqa  7. Latifatl Latifatun Kullu jasad.
Sesudah itu membaca : Al fatiha 1 X. Al Ikhlas 3 X.
Memohon supaya Allah memberikan pahala bacaan tersebut atas pribadi sendiri, atas Junjungan kita Nabi Besar Muhammad Rasulullah SAW.
Sesudah itu Berdoa dan baca Al Fatiha dan salawat
Doa Syaiyi dul Istigfar :
 


yang artinya : Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada ada Tuhan yang disembah selain Engkau ya Allah. Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hambaMU, aku adalah atas ketentuanMU, dan janjiMU yang hamba dapat lakukan. aku mengakui atas nikmatMU. atasku dan akupun mengakui atas dosaku, karena itu ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosaku kecuali Allahlah sendiri. Aku mohon perlindunganMU dari kejahatan apa yang aku perbuat 3 X.

demikianlah pernyataan Allah SWT, kepada setiap hambanya agar berusaha atas kesucian diri dari segala kekurangan, segala kekotoran lahiriyah dan bathiniyah.         
 






BERSAMBUNG.

3 komentar:

  1. Dari tulisan diatas sy mengambil kesimpulan : Bahwa
    panca indera menjadi sumber..jadi mempuasakan Panca indera berarti sdh setahap kita melakukan pencegahan..belajar Tassauf akan menjadi lebih peka terhadap hal-hal yang merusak IMAN..

    BalasHapus
  2. Tujuan penulisan ini...sekedar membagi kepada siapa saja yang membaca tulisan ini (ini baru tingkat dasar)...namun ada hal yang tidak mungkin untuk saya paparkan secara rinci dan lengkap..banyak efek yang ditimbulkan apabila belajar dengan tidak didasari oleh pemahaman Agama Islam yang baik dan benar..Islam mengajarkan kita untuk mengerjakan segala yang diperintah dan menjauhi larangannya...Cukup jelas pembahasannya dalam Al Qu'an dan hadist..maaf saya kepada Allah SAW dan Junjungan kita Muhammad SAW..karena banyak penulisan yang harusnya dalam bahasa Arab tapi saya tulis Latin, ini disebabkan sumber materi yang tidak ada pada saya.

    BalasHapus
  3. Mana kala baik segumpal daging itu(Hati) maka baik jugak lah seluruh perbuatan nya

    BalasHapus